Opini: Terima risikonya, jadilah orang yang mandiri atau jangan bersepeda gunung

Melaju kencang diturunan memang mengasikkan tapi jangan lupa olahraga ini berisiko tinggi – Photo: Santa Cruz Indonesia
Terimalah risikonya
Salah satu masalah sosial yang terjadi di sekitar kita saat ini adalah kurangnya rasa bertanggung jawab. Saat ini sering sekali orang gampang menyalahkan orang lain, mencari kambing hitam.
Olahraga sepeda gunung adalah olahraga ekstrim. Ya betul, masih banyak lagi olahraga yang lebih berbahaya, tapi bersepeda dengan kecepatan 30 km/jam menuruni bukit terjal di jalur setapak berbatu, basah dan licin tidaklah aman.
Belum ada data yang menjelaskan berapa jumlah kecelakaan di olahraga ini, lumayan banyak, mulai dari cedera ringan, cedera berat, hingga fatal.
Hal pertama yang perlu kita ingat adalah risiko ini adalah bagian tidak terpisahkan dari olahraga sepeda gunung. Apabila kamu tidak bisa menerima kenyataan bahwa cedera bisa terjadi kapan saja, dimana saja, pada siapapun, mungkin sebaiknya kamu tak usah bermain sepeda gunung. Cedera adalah bagian tidak terpisahkan dari olahraga ini.
Dan disaat kamu sudah menerima risiko ini, kamu juga harus menerima kenyataan bahwa orang yang paling bertanggung jawab atas keselamatan dirimu sendiri saat bersepeda gunung adalah kamu, bukan orang lain, bukan pengelola bike park, bukan pemilik kebun, bukan race organizer, bukan team SAR.

Ban cadangan, tire lever, multi tools, CO2/mini pump, H2O, telepon, kebutuhan minimal para goweser – Photo: Andy Saiden

Botol plastik dan ban bekas adalah beberapa sampah yang sering tampak di area bersepeda. Bawa sampahmu pulang!
Mandirilah
Ketika kamu bersepeda gunung kamu harus penuh persiapan dan mandiri. Kembali lagi ke awal, apabila kamu tidak bisa, mungkin sebaiknya kamu tak usah bersepeda gunung.
Persiapkanlah fisik dan skillmu, apabila sedang dalam kondisi yang tidak baik, lebih baik untuk mengurungkan rencanamu mendaki 3 gunung tertinggi atau melompati drop setinggi rumah. Jangan berharap temanmu akan menunggu disetiap persimpangan.
Persiapkanlah perlengkapanmu, air minum, makanan ringan, ban cadangan, pompa, obat obatanmu, multi tools. Tidak ada jaminan bahwa teman temanmu mampu menyediakan segala kebutuhanmu.
Tentu teman baikmu akan selalu siap membantu, tapi bukankah menjadi orang yang mandiri lebih baik.
Persiapkan kontak emergency, teman dan keluarga, sewaktu waktu kamu akan memerlukannya.
Dan yang tidak kalah pentingnya, bawalah sampahmu pulang bersamamu.
Kesimpulan:
Bersepeda gunung diciptakan oleh sekelompok perintis yang memilih untuk menantang diri dengan bersepeda di jalan setapak tinggi di pegunungan dengan alat roda dua yang tidak sesuai peruntukannya. Olahraga ini berakar pada prinsip dan cita-cita tanggung jawab pribadi dan kemandirian, dan untuk alasan yang baik: jika kamu tidak mencamkan cita-cita ini, kamu bisa berakhir dengan cedera parah atau mati. Jika kamu tidak dapat menerimanya, lebih baik kamu berhenti bersepeda gunung.
Ref: disadur dan diterjemahkan dari media online oleh Reps SCI

Previous Post
Next Post